Simponi Perubahan
Oleh: Imas Sumiarsih
Satu
Dua
Tiga
Laksana belenggu karat, tirani itu beku
Meremukkan jiwa, membekukan kalbu,
Tak pantas diteladani,
Lukai hati sampai sakit hati.
Dari tanah liat apakah insan ini tercipta?
Hati tetap membatu, berabad purnama,
Kebencian bersemi, meracuni sukma,
Sahabat karib pun menjadi korban nestapa.
Kabar duka laksana gema di telinga tuli,
Hatimu tak bergeming, sedingin es di kutub
utara,
Lirih bibirku berucap ini,
Nestapa.
Namun, luka terparah bukan dari tirani,
Melainkan sakitnya hati sahabat, menusuk
sukma ini,
Senyum palsu, peluk dusta, mengoyak hati,
Rasa sakitnya abadi, terbagi di antara
kami.
Suaramu adalah milik semesta,
Tak perlu kau pilah, tak perlu kau beda
Biarkan ia mengalir, bebas merdeka.
Membebaskan kalbu yang terbelenggu lama.
Setiap hati menjadi taman,
Suara semesta mekar, dan
Tirani layu dalam keheningan,
Semoga kebaikan terpancar dalam
kebersamaan.
ooOoo